Pembelajaran berbasis elektronik atau sering di sebut dengan E-learning kini semakin memudahkan guru dan siswa dalam belajar. E-learning merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk menunjang aktivitas belajar mengajar.
|
E-Learning (sumber:shutterstock) |
Di era yang serba internet ini, guru di tuntut menguasai madia pembelajaran berbasis ICT , sehingga dapat mempermudah kinerja dalam mengajar. Begitu pula mempermudah akses siswa dengan guru untuk saling berinteraksi. Keterbatasan guru mengajar di sekolah membuat guru tidak bisa seharian full mengajari siswa. Dengan adanya e-learning ini diharapkan mampu menambah jam tambahan belajar siswa yang belum paham tentang materi yang diajarkan di sekolah.
Sebelum kita memahami tentang e-learning marilah kita simak makna dari media pembelajaran menurut beberapa ahli
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara pengantar. Gerlach & Ely(1971)mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswamampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. (Gagne, 1970 ) mengatakan menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar, Briggs(1970) menerangkan bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar.
Batasan lain menurut para ahli di AECT(Association of Education and Communication technology,1977)memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Asosiasi pendidikan nasional (national education association /NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat di manipulasi, dapat dilihat ,didengar dan dibaca.
Fungsi media pembelajaran
Menurut arief S. Sadiman dkk(2007:17) secara umum media media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1). memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu berdifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya indera
3) penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.
4). Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bila semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang antara siswa dan guru juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran yaitu dengan kemampuannya dalam:a) memberikan perangsang yang sama.(b) mempersamakan pengalaman(c) menimbulkan persepsi sama.
Hamalik dalam Dr Azhar arsyad(2010:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar ,dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Levie and lents dalam Dr.Azhar arsyad(2010:16)mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu(a) fungsi atensi (b) fungsi afektif (c) fungsi kognitif dan (d) fungsi kompensatoris.
Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran
Arief S. (2007:84) mengatakan bahwa beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan misalnya tujuan instruksional yang akan dicapai,karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang di inginkan (audiovisual ,gerak dan seterusnya) keadaan latar nelakang lingkungan, kondisi tempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Bermacam-macam peralatan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pengajaran . Bantuan untuk memilih media dapat diperhatikan dalam kerucut pengalaman, seperti yang dikembangkan oleh Dale(1969).Kerucut pengalaman karya dale yang mengklasifikasikan pengalamanmenurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.
Media pendidikan dan ICT
Perkembangan media pendidikan pada awalnya hanya dianggap sebagai alat bantu visual. alat bantu yang di pakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model objek dan alat-alat lain yang memberikan pengalaman konkret motivasi belajar serta mempertinggi daya serap.
Komputer merupakan salah satu media pembelajaran. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran di kenal dengan nama pembelajaran (Computer Assisted Instruction-CAI)atau computer Assisted Learning –CAL)Dilihat dari situasi belajar dimana computer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi dan permianan bantuan komputer.
Internet bagian dari ICT
Internet adalah jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh dunia
Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 1996.
Manfaat internet dalam kehidupan sehari hari:
1. Internet sebagai alat komunikasi. Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari seorang kepada banyak orang maupun khalayak ramai dapat dilakukan bersamaan, misalnya melalui fasilitas e-mail, mailing list, chatting, BBM, whats up (WA), twiiter, instagram, facebook, blogging dan masih banyak lagi media social yang ada di internet. Semua media social tersebut dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses secara cepat oleh pengguna.
2. Internet sebagai alat mendapatkan informasi. Melalui internet, informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah dapat kita akses tanpa harus berlangganan.Misalnya saja kita tahu informasi secara cepat dari media online seperti kompas.com, detik.com, viva.co.id dan portal berita lain di jagad dunia maya. Kita dapat tau informasi mulai dari berita terkini, berita bencana alam, informasi dunia perpolitikan, ekonomi, social, budaya, iptek, teknologi, traveling dll.
Demikian juga halnya dengan informasi yang menyangkut bidang pendidikan/pembelajaran. Seseorang tidak perlu lagi harus hadir di ruang kelas/kuliah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran/perkuliahan. Cukup dari tempat masing-masing yang dilengkapi dengan komputer dan fasilitas sambungan internet. Dengan dukungan fasilitas yang demikian ini, kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan. Artinya, peserta didik dapat berinteraksi dengan sumber belajar, baik yang berupa materi pembelajaran itu sendiri maupun dengan instruktur/guru yang membina materi pembelajaran.
3. Internet digunakan untuk promosi
Dalam suatu lembaga membutuhkan public realtion atau humas untuk mempromosikan keberadaanya. Internet menjadi salah satu alternative yang dapatdigunakan. Melalui internet branding sebuah perusahaan maupun lembaga dapat di bangun. Selain itu, dengan adanay internet dapat memperkenalkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Internet digunakan untuk bekerja secara professional maupun paruh waktu
Tak dapat dipungkiri internet sekarang menjaadi lahan pekerjaan bagi sebagian orang. Ada pekerjaan professional yang membutuhkan jaringan internet ada pula pekerjaan paruh waktu. Pekerjaan paruh waktu inilah yang digemari banyak orang
5. Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material).
Pembelajaran melalui internet dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, electronic discussion group), (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran
Internet akan membantu dunia pendidikan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta didiknya. Akan banyak peserta didik yang dapat di jangkau dengan internet, menurut Onno W. Purbo dalam (Renggani : 2007) paling tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:
1.Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
2.Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
3.Kuliah atau belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas atau sekolah tempat si peserta didik belajar. Di samping itu kini hadir perpustakaan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
Menjamurnya media social juga merupakan salah satu media e-learning beberapa media social yang dapat digunakan dalam pembelajaran e-learning
1.Facebook, facebook ini didirikan oleh Mark Z di tahun 2004. Pengguna Facebook di Indonesia cukup banyak. Sebagian besar digunakan siswa untuk berinteraksi dengan temannya. Facebook agar tidak merugikan siswa dapat digunakan oelh guru sebagai salah satu alat e-learning. Guru dapat menggunakan fasilitas note untuk mencatat materi, atau bisa di tuliskan di statusnya. Jika hal ini tidak memungkinkan maka guru bisa membuat fans page sendiri misalnya saja fp matematika lover dengan adanya fp ini diharapkan siswa dan guru dapat berinteraksi dengan baik di luar jam pelajaran.
2.Twiiter, akun media social ini juga sudah maftum diakalangan siswa. Kebanyakan yang mengenal twiiter adalah kalangan siswa SMA, untuk siswa SD mungkin belum saatnya menggunakan twiiter. Di twitter ini sering disebut dengan kicauan. Nah, seorang guru bisa melakukan kul twit yang dapat diabaca siswa di rumah. Karena biasanya di sekolah dilarang membawa HP
3.Blog
Banyak sekali platform blog yang ada di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Seorang gur bisa membuat blog baik blog kompasiana maupun blog-blog lain. Bagi guru yang belum membuat blog bisa membuat blog, Blog kompasiana, Blog wordpress, Blogdetik, Blogspot Dan lain-lain, atau bisa membuat blog pribadi dengan membayar. setidaknya seorang guru memiliki satu blog yang dpat diakses di internet dan dapat di akses oleh siswa
4.youtube
Youtube merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis ICT. Youtube juga bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis e-learning
e-learning
Sedangkan E-learning sendiri merupakan bagian dari media pembelajaran ICT. E-learning bisa dikategorikan kedalam media pembelajaran maupun model pembelajaran. E-learning dikatakan sebagai media pembelajaran karena E-learning merupakan saran dalam belajar, berbentu media pembelajaran leketronik yang terhubungkan internet. Sedangkan E-learning masuk dalam model pembelajaran karena mencakup sistematika dalam mengajarkan.
Penggunaan E-learning
E-learning berkaitan dengan media pembelajaran berbasis ICT, oleh sebab itu biasanya terhubung dengan internet. Penggunaan internet sangat menunjang dalam e-learning ini.
Penggunaan E-learning bisa terdiri dari beberapa cara. Apakah e-learning tersebut digunakan sebagai tambahan dari pembelajaran konvensional, atau penunjang atau justru pengganti dalam model pembelajaran.
1.E-learning sebagai tambahan dalam pembelajaran
Misalnya seorang guru pelajaran biologi memberikan materi tentang pencernaan. Materi tersebut sudah di jelaskan guru di kelas. Namun, jika belum jelas maka siswa boleh mengakses di internet di web-web yang telah di rekomendasikan oleh guru. Sifat pembelajaran ini tidak wajib dilakukan oleh siswa. Jika dirasa perlu sebagai tambahan ilmu maka siswa dianjurkan untuk mencari.
Model pembelajaran e-learning seperti ini sering diterapkan di pendidikan kita. Dengan masih adanya keterbatasan teknologi informasi di daerah-daerah sehingga setiap siswa mempunyai kemampuan berbeda dalam hal teknologi. Semisal ada siswa yang tidak mempunyai gadget, jadi dia tidak bisa mengakses. Walaupun tidak bisa mengakses di internet siswa masih mendappatkan ilmu dari guru di kelas.
2.E-learning sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran
E-learning dapat menunjang dalam pembelajaran. Misalnya pelajaran sejarah, guru memberikan tugas untuk mencari materi di internet tentang sejarah kerajaan Islam di Indonesia. Maka ini bisa dikatakan salah satu penunjang pembelajaran. Siswa menjadi aktif mencari tugas di internet tidak hanya aktif di media social saja.
Contoh lainnya adalah ketika guru memberikan tugas, tugas yang harus dikerjakan ada di blog atau web guru, sehingga siswa harus browsing dan mengunduh tugas tersebut. Hal ini bermanfaat untuk guru dan juga siswa. Guru bisa menghemat waktu ajar, sedangkan siswa mendapatkan tugas yang bisa diakses kapanpun.
Pembelajaran e-learning ini banyak diterapkan juga di pendidikan kita. Guru member tugas untuk mencari di internet, atau tugas ada di web guru. Biasanya sekolah-sekolah yang menggunakan seperti model ini, akses internet mudah dicapai. Setidaknya jika siswa tidak punya gadget di daerahnya masih dapat akses internet seperti wifi, warnet, dll.
3.E-learning sebagai alternative model pembelajaran
Sekarang, khususnya di kota-kota yang sudah memenuhi akses teknologi informasi, internet tidak menjadi kendala bagi para pengguna. Proses pembelajaran berbasis e-learning dapat diterapkan jika kondisinya seperti ini. Selain itu harus memenuhi persyaratan lain, yaitu karakteristik siswa ddan sekolah, maupun pelajaran yang di buat e-learning.
Misalnya, ada kasus guru sedang di tugaskan di luar kota. Sedangkan di sekolah memungkinkan untuk pembelajaran e-learning denagn jarak jauh. Maka guru bisa memberikan tugas siswa melalui webnya. Guru tersebut memberikan modul yang dapat di unduh oleh siswa. Stelah itu siswa dapat mengerjakan tugas, dan tugas tersebut dapat dikumpulkan lewat email. Siswa pun bisa berkonsultasi dengan guru.
Namun, untuk pembelajaran seperti ini susah diterapkan oleh siswa sekolah SD-SMA karena system kurikulum yang masih berorientasi pada kelas. Biasanya siswa belajar di ruangan kelas dan di ampu oleh guru. Untuk pembelajaran e-learning menggantikan model pembelajaran konvensional belum tepat dilaksanakan jika kondisi tidak memungkinkan.
Berbeda jika, system pembelajaran e-learning di berikan dosen kepada mahasiswanya. Justru ini akan mempermudah proses belajar mengajar. Karakteristik mahasiswa dengan siswa tingkat dasar berbeda.
Untuk model pembelajaran e-learning bagi mahasiswa bisa menggunakan berbagai media. Misal media internet, media DVD, media kaset, dll.
Manfaat Pembelajaran E-learning
E-learning mempunyai beberapa manfaat
1. Siswa dapat bertanya kepada guru melalui media social
2. Guru dapat memberikan konsultasi pada siswa mengenail pelajaran
3. Siswa terbantu dengan mudahnyainformasi di internet
4. Guru dapat menghemat waktu saat Kegiatan belajar mengajar berlangsung
5. E-learning sangat interaktif
6. E-learning dapat menunjang KBM
Kendala yang di peroleh dalam e-learning
1. E-learning sebagai model pembelajaran belum bisa sepenuhnya diterapkan ke sekolah-sekolah formal
2. E-learning di daerah pelosok yang masih sedikit jaringan internet akan terhambat
3. E-learning sementara ini baru bisa diterapkan di perguruan tinggi, di sekolah nonformal maupun lembaga-lembaga lain. Untuk perguruan tinggi Universitas terbuka sudah melaksanakan program e-learning ini yang dikenal dengan pembelajaran jarak jauh.
4. Masih banyak siswa yang memanfaatkan internet bukan untuk proses pembelajaran melainkan hanya untuk bermain di depan computer.
Kesimpulan
Pembelajaran e-learning merupakan pembelajaran yang patut diapresiasi dan perlu dikembangkan. Pembelajaran e-learning ini mempunyai manfaat baik dari guru maupun dari siswa. Perlu banyak ahli pendidikan untuk mengembangkan system pembelajaran ini agar nantinya menjadi alternative yang pas di era ICT. Untuk saat ini,pembelajaran e-learning di sekolah masih sebatas tambahan,dan penunjang dari pembalajaran konvensional . Sedangkan untuk pengganti model pembelajaran, memerlukan kondisi dan syarat tertentu.
Penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa di seluruh Indonesia. Saya berharap pendidikan Indonesia maju, jangan sampai tertinggal jauh dari Negara lain.
Sumber:
- Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
- Arif Sadiman dkk. 2007. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers
- Yugowati P. 2004. Makalah : Penggunaan e-Media Berbasis Komputer dalam Pembangunan Sistem e-Learning. Salatiga :UKSW
- http://data.tp.ac.id/artikel/30/Internet+Sebagai+Media+Pembelajaran.htm (diakses tahun 2011)
- Makalah pribadi tentang media pembelajaran
- Sumber gambar diambil dari shutterstock