Abon Lele wale di produksi oleh koperasi mina politan Karanganyar. Abon ikan lele ini merupakan salah satu hasil UKM.
Dewasa ini, kebutuhan akan gizi masyarakat yang baik sangat diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan pemerintah memiliki program gizi sehat. Di tengah ekonomi yang melilit sebagian masyarakat kalangan menengah kebawah, Abon Lele ini bisa menjadi solusi.
Lele,merupakan salah satu hewan yang dagingnya menjadi incaran untuk hidangan lauk. Harga lele yang tidak terlalu tinggi menjadi alternatif lauk selain ayam, daging sapi, dan lain-lain. Ternak lele yang cukup mudah di perairan air tawar membuat peluang budidaya lele semakin terbuka lebar.
Di Karanganyar di temukan banyak petani lele air tawar. Lauk menggunakan lele goreng sudah biasa. Sehingga perlu alternatif bentuk lele. Lele di buat dengan bentuk lain agar mempunyai nilai jual lebih dan menjadi alternatif lauk yang cukup tahan lama. Maka, ide membuat abon lele itu pun muncul. Abon ikan lele ini dinamakan wale artinya abon iwak lele.
Seseorang yang bekerja di perdagangan mengatakan bahwa ia awalnya jijik melihat lele, melihatpun tak segan apalagi memakan. Namun, setelah melihat abon lele, rasa jijiknya terhadap lele seolah-olah menghilang sehingga dia jadi doyan makan abon lele.
Abon lele wale dibanderol cukup murah dibanding abon ayam dan abon sapi. Abon lele ini dibuat tanpa bahan pengawet, murni dari bumbu alami, rasanya pun lezat dan enak. Selain enak dan lezat juga bergizi meningkatkan protein.
Harga abon lele setiap 100 gram di banderol antara 12000 sampai 14000 rupiah. Berhubung pemasarannya masih belum luas abon lele ini hanya bisa didapatkan disekitaran Karanganyar Surakarta, dan bisa juga dibeli di koperasi mina politan. Tertarik dengan abon lele ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar