Masjid Fatimah yang terletak di Solo, dekat Matahasri Singosaren ini mempunyai arsitektur yang indah. Masjid ini merupakan salah satu masjid besar di kota Solo. Masjid ini dapat menampung banyak orang. Bisa juga disejajarkan dengan mesjid-mesjid besar lain yang ada di kota Solo. Stau saya masjid besar di kota Solo adalah masjid Agung Surakarta, kemudian masjid Nurul Huda yang berada di kampus UNS, dan masih banyak masjid lain.
Masjid Fatimah |
Kalau saya ke Matahari Singosaren untuk melihat pernak pernik HP, atau saya sekedar jalan-jalan ke pasar Singosaren ini, saya sempatkan untuk beristirahat di masjid ini. Tentunya bukan sekedar istirahat saja, tetapo juga menjalankan sholat.
Jika masuk dari utara kita tidak terlalu melihat kalau itu sebuah masjid, karena terlihat tersembunyi dan papan masjid tidak terlihat. Dari arah utara saya biasanya masuk jalan kecil. Kemudian lurus keselatan, melewati bagian aula masjid bagian bawah. Aula ini sering digunakan untuk resepsi. Pantas saja, ketika saya kesana, masih ada rumah-rumahan dihalaman yang buat nikah itu loh.
Saya lurus saja lalu belok kanan. Nah di bagian selatan ini juga ada pintu masuknya. Kurang jelas, mana yang bagian depan masjid mana yang belakang, karena saya belum melihat tulisan masjid fatimah itu sendiri. Apa boleh buat, saya tulis seadanya saja.
Saya berwudhu dibagian wudhu putri kemudian saya naik ke lantai dua untuk sholat. Sampai diatas saya dikejutkan dengan meja yang tertata rapi, rupanya akan ada akad nikah yang akan diselenggarakan di masjid. Siapa sangka kalau masjid ini ternyata sering digunakan untuk mengucap ijab kabul. Teman saya pun pernah mengucap ijab kabul nya di sini. Sedangkan untuk resepsi di masjid ini meyediakan aula untuk resepsi. Ingat ya bukan di masjidnya, masjid kan tempat ibadah. Tapi kapasitas aula ini juga terbatas.
Saya kemudian sholat, selesai sholat saya mengamati bagian depan dekat mimbar oh ternyata ornamennya bagus. Semoga tidak mengganggu konsentrasi ibadah para jamaah yang sedang sholat.
Di sebelah kanan saya juga tertata meja anak-anak TPA, rupanya masjid ini juga berfungsi untuk TPA layaknya masjid lain yang saya temui di desa saya.
Ya begitulah sekelumit kisah tentang jalan-jalan saya dan ku temukan masjid ini. Kabarnya di masjid ini juga ada Alquran berumur ratusan tahun. Untuk lebih jelasnya akan saya ulas di artikel berikutnya. Tunggu saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar